Viral! Pedagang Rempah Dibogem Satpol PP di Perbatasan Gorontalo-Sulteng, Begini Kronologinya

Insiden pemukulan terjadi di wilayah perbatasan Gorontalo-Sulaweisi Tengah (Sulteng), atau tepatnya di batas Kebupaten Gorontalo Utara, Kecamatan Tolingula, dan Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, pada Rabu (15/4/2020). Di mana aksi pemukulan itu diduga dilakukan oleh oknum Satpol PP kepada seorang pedagang yang sedang melintas. Kejadian pemukulan ini sempat divideokan oleh warga sekitar, dan viral di media sosial.

Viral! Pedagang Rempah Dibogem Satpol PP di Perbatasan Gorontalo-Sulteng, Begini Kronologinya
Screenshot (IST)

BRITO.ID, BERITA VIRAL – Insiden pemukulan terjadi di wilayah perbatasan Gorontalo-Sulaweisi Tengah (Sulteng), atau tepatnya di batas Kebupaten Gorontalo Utara, Kecamatan Tolingula, dan Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, pada Rabu (15/4/2020). Di mana aksi pemukulan itu diduga dilakukan oleh oknum Satpol PP kepada seorang pedagang yang sedang melintas.

Kejadian pemukulan ini sempat divideokan oleh warga sekitar, dan viral di media sosial.

Abdi Wijaya, pria yang berprofesi sebagai pedagang rempah-rempah ini menjadi korban pemukulan yang diduga oknum anggota Satpol PP Kabupaen Buol saat melintas di pos perbatasan Paleleh- Tolinggula.

Kepada Kronologi.id pria yang sering berjualan rempah-rempah di wilayah Gorontalo-Buol ini saat itu hendak menuju Buol dari Gorontalo.

“Saya dari Gorontalo bawa rempah-rempah untuk dijual di Buol,” kata Abdiwijaya melalui sambungan telepon.

Saat melintas di pos perbatasan, dirinya berhentik tepat di pos perbatasan.

“Saat diberhentikan di perbatasan, saya langsung berhenti. Saat saya meminta untuk lewat, Babinsa yang bertemu saya mengatakan bahwa saya belum bisa lewat, dan itu saya ikuti,” ujarnya.

Beberapa menit kemudian, lanjut dia, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang ikut menjaga perbatasan mengizinkan sejumlah mobil pengangkut ikan untuk masuk ke Buol.

Saat itu, Abdi mengaku protes, karena rempah-rempah yang ia bawa juga barang yang cepat busuk. Ia kemudian meminta kepada petugas untuk bisa diizinkan lewat.

“Melihat itu saya minta untuk lewat. Saat itu Babinsa mengizinkan untuk saya lewat,” lanjutnya.

Namun, saat hendak lewat, ia dihadang oleh sejumlah aparat Satpol PP.

“Pak Babinsa izinkan saya lewat, Satpol PP malah jatuhkan palang (portal) pas di atas mobil saya. Saya langsung turun dari mobil dan menanyakan apa alasan Satpol PP itu menjatuhkan palang ke mobil saya,” tuturnya.

Mirisnya, saat ia hendak bertanya, salah seorang oknum Satpol PP kemudian langsung menarik dan memiting lehernya. Saat ia mencoba membela diri, oknum Satpol PP itu malah langsung memukulnya.

“Mereka pukul juga. Saat pemukulan tersebut, situasi mulai panas. Saya langsung lari ke pos penjagaan dengan tujuan untuk bercerita baik-baik,” ungkapnya.

Tapi, belum juga sampai ke Pos penjagaan, dirinya langsung dipukul lagi oleh satu oknum Satpol PP hingga terpental dan terluka.

“Saya lari ke pos. Belum sampai di pos, saya langsung dipukuli oleh oknum Satpol PP lagi, saya sampai luka,” kata dia.

Abdiwijaya mengaku, tidak melakukan perlawanan saat dipukul. Bahkan, rempah-rempah yang dibawanya, dibuang di jalanan dan langsung menuju Polsek Paleleh untuk meminta pengamanan.

“Saya langsung menuju ke Polsek Paleleh. Semua badan sakit semua karena insiden itu. Mereka membatasi orang lewat, sementara yang lain mereka izinkan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Polsek Paleleh, Iptu Hendrik membenarkan adanya insiden pemukulan itu. “Saat ini masalah itu sudah diurus ke Polsek Paleleh, sudah proses pembuatan laporan,” kata Hendrik.

Dia menjelaskan, korban juga sudah berada di Polsek Paleleh bersama terduga pelaku yang merupakan anggota Satpol PP Buol.

“Kita akan tangani dulu, kita akan cari tahu jalan ceritanya bagaimana, nanti ketika ada perkembangan, saya sampaikan lagi,” tutupnya.

Sumber: kronologi.id
Editor: Ari