Warga Mengeluh, Kota Bersejarah Itu Kurang Diperhatikan Pemkab Batanghari

Warga Mengeluh, Kota Bersejarah Itu Kurang Diperhatikan Pemkab Batanghari

BRITO.ID, BERITA BATANGHARI – Muara Tembesi termasuk kota tertua dalam wilayah Kabupaten Batanghari. Bukan hanya sebagai kota tertua, namun Tembesi juga kota sejarah. Hingga saat ini banyak bukti sejarah yang masih berdiri kokoh disana.

Seperti yang masih ada bangunan benteng Belanda, gedung kantor pemerintahan pada kala itu yang berada di tengah Kota Tembesi.

Sayangnya kota sejarah itu terlihat kurang terawat dengan baik. Bahkan kurangnya pengawasan dari pihak Pemkab Batanghari seiring jalan dalam kota terlihat hancur.

Ahmad salah seorang warga Kecamatan Muara Tembesi menyebutkan kepada BRITO.ID, rasa prihatin terhadap Tembesi membuat hatinya bersedih. Kenapa tidak? Dulu pada 1980 hingga 1992 Tembesi menjadi pusat keramaian bagi warga Kabupaten Batanghari.

”Sayo ingat nian dulu kalo hari Jum’at masyakat dari kecamatan lain rame ke siko belanjo. Dari Sungai Rengas sampe Terusan kesiko belanjo dengan naik motor ketek,” ungkapnya, Sabtu (22/12).

Ahmad ini juga menyebutkan, seharusnya Pasar Muara Tembesi sudah pantas mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah. Karena biar bagaimana pun Pasar Tembesi merupakan kota yang penuh sejarah yang tidak bisa diabaikan.

” Sekolah Menengah Pertama (SMP) pertamo kali di siko, tengok lah sebelum namo diganti, SMP kito namo-e SMP 1 Muara Tembesi, dan MTSN,” sebutnya.

Ahmad juga menambahkan, saat ini kondisi jalan di Pasar Tembesi terlihat hancur dibeberapa titik. Hal ini karena kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah maupun wakil rakyat. Sehingga mobil yang bertonase melebihi kapasitas melewati jalan tersebut. Bahkan sempat parkir di ruas jalan.

”Tengok lah aspal lah mengelupas akibat mobil bermuatan melebihi kapasitas. Kami ko dak enak nak negurnyo. Itu tugas pemerintah atau wakil rakyat yang mengawasi,” ujarnya.

Ahmad juga minta agar pemerintah maupun wakil rakyat untuk lebih peduli dengan Pasar Tembesi. Karena jika Tembesi terus diabaikan itu artinya kita melupakan para pahlawan yang berjuang mati-matian membelah NKRI.

”Mengabaikan Tembesi sama saja ibarat seorang anak melupakan ayahnya, yang mana sang ayah berjuang agar kita sukses. Dan seharusnya kesuksesan agar berbakti pada orang tua,” jelasnya. (red)

 

Kontributor : Syahreddy