Duh! Batal Umumkan Calon di Pilwali Surabaya, Ada Apa PDIP?
DPP PDIP belum mengumumkan Calon Wali Kota (Cawali) dan Calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Surabaya yang akan diusung. Pakar Politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menilai PDIP terbebani kemenangan di Surabaya.

BRITO.ID, BERITA SURABAYA - DPP PDIP belum mengumumkan Calon Wali Kota (Cawali) dan Calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Surabaya yang akan diusung. Pakar Politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menilai PDIP terbebani kemenangan di Surabaya.
"Ya sepertinya dinamika dan interplay (Tarik ulur) terkait siapa yang akan direkom di Surabaya sangat sengit, rumit, dan ketat sekali. DPP PDIP dan Bu Megawati (Soekarnoputri) berhitung super hati-hati untuk Pilwali Surabaya kali ini bisa jadi karena terbebani harus menang di Surabaya," kata Surokim saat dikonfirmasi, Senin (24/8/2020).
Selain terbebani menang, Surokim menyebut DPP PDIP bingung siapa yang layak untuk diusung di Pilwali Surabaya 2020. Dikarenakan, figur yang kuat beredar saat ini di internal PDIP kekuatannya seimbang.
"Bisa jadi pengaruh faksi-faksi yang bertarung di internal PDIP juga sama-sama logis sehingga layak dipertimbangkan semua. Ya bisa jadi itu plus-minus untuk kontestasi kali ini," terangnya.
Pertimbangan PDIP menurunkan rekom Cawali Surabaya saat last minutes seperti ini, dinilai Surokim bisa merugikan. Apalagi, pilkada saat ini di tengah pandemi COVID-19.
"Perlu pertimbangan karena pilkada kali ini adalah pilkada khusus di masa pandemi yang butuh waktu persiapan lebih panjang dan juga strategi khusus. Kalau DPP dan Ketum PDIP mengambil opsi last minutes untuk Surabaya saya pikir layak juga menimbang timing persiapan tadi. Ya bagaimana pun PDIP memang tetap dan selalu dinantikan di kontestasi Surabaya," imbuhnya.
Meski dinilai merugikan dalam hal persiapan, Surokim menjelaskan PDIP akan untung dalam hal pemberitaan. Karena banyak media massa yang berspekulasi siapa yang akan diusung PDIP dan otomatis nama PDIP masih dijangkau masyarakat.
Sumber: detikcom
Editor: Ari