Kasus Penyerangan Mapolsek Pelepat oleh SAD, Begini Kata Kapolda Jambi

Kasus penyerangan Mapolsek Pelepat, Kabupaten Bungo yang dilakukan sekelompok Suku Anak Dalam (SAD) Rabu (20/6) lalu sudah dimediasi dan kini ditangani oleh Polres Bungo.

Kasus Penyerangan Mapolsek Pelepat oleh SAD, Begini Kata Kapolda Jambi

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Kasus penyerangan Mapolsek Pelepat, Kabupaten Bungo yang dilakukan sekelompok Suku Anak Dalam (SAD) Rabu (20/6) lalu sudah dimediasi dan kini ditangani oleh Polres Bungo. Hal itu disampaikan Kepala kepolisian daerah (Kapolda) Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS.

Kata dia, ksus penyerangan mapolsek dilakukan kelompok SAD itu, semestinya tidak terjadi. Sebab ada provokatornya maka kasus itu ditangani Polres Bungo. "Sedangkan lima orang SAD yang ditembak kakinya oleh polisi karena melakukan perusakan kantor polsek kini dirawat di rumah sakit setempat," kata Muchlis AS, Kamis (21/6).

Kapolda Jambi mengatakan, kasus penyerangan Mapolsek Pelepat di Bungo merupakan kesalahpahaman antara dua kelompok Suku Anak Dalam (SAD) yang sedang bertikai, yang kemudian dilakukan mediasi oleh Pemerintah daerah bersama kepolisian.

Namun salah satu kelompok SAD yang curiga dan terputus komunikasinya melakukan penyerangan kantor polisi dan dalam aksi itu ada lima orang SAD yang terpaksa ditembak kakinya karena melakukan perlawanan dan merusak kantor polisi Pelepat.

Kelompok SAD yang bertikai tersebut adalah kelompok SAD Pelepat di Bungo degan SAD yang ada di Kabupaten Merangin. Dan kini kasus itu sudah dimediasikan oleh kedua perwakilan kelompok orang rimba dengan pemerintah daerah setempat.

Kapolda Jambi Muchlis mengatakan kasus itu sudah dianggap selesai dan ditangani oleh Polres setempat. Dan penyelesaian konflik tersebut dilakukan oleh pemerintah daerah dengan para tokoh adat SAD dari kedua kelompok.

"Wakapolda langsung turun ke Bungo untuk melihat dan memantau langsung penyelesaian kasus pertikaian dua kelompok SAD disana," tandas Kapolda. (B1)