Orangtua Bongkar Kejanggalan Kematian Tahanan di Mapolsek Kumpeh, Begini Kata Kapolres

Tewasnya seorang pemuda di Mapolsek Kumpeh Ilir Kabupaten Muaro Jambi bakal berbuntut panjang. Pihak keluarga ingin kasus ini diungkap seterang-terangnya. 

Orangtua Bongkar Kejanggalan Kematian Tahanan di Mapolsek Kumpeh, Begini Kata Kapolres
Wahyu Bram. (Romi/Brito.id)

BRITO.ID, BERITA MUARO JAMBI - Tewasnya seorang pemuda di Mapolsek Kumpeh Ilir Kabupaten Muaro Jambi bakal berbuntut panjang. Pihak keluarga ingin kasus ini diungkap seterang-terangnya. 

Menurut keterangan Winda keluarga korban, kematian adiknya itu banyak kejanggalan dimana keterangan dan informasi yang beredar korban ditemukan gantung diri, namun pihak keluarga tidak mengetahui apa betul korban gantung diri.

Anehnya lagi, informasi yang beredar jika korban meninggal karena gantung diri dengan ikat pinggang. Namun demikian pihak keluarga merasa aneh jika korban gantung diri dengan menggunakan ikat pinggang. 

"Adik saya itu tidak punya ikat pinggang. Bahkan kalau keluar rumah dia sering menggunakan celana pendek. Jadi di mana dia dapat ikat pinggang," kata Winda.

Selain itu, rentan waktu meninggalnya korban dengan penangkapan cukup singkat di mana korban diamankan lebih kurang sekitar pukul 21.00, sementara pihak keluarga sudah mendapat informasi bahwa korban meninggal sekitar puku 22.00 wib. Jadi rentan waktu diamankan dan meninggal sangat singkat. 

"Jam 9-an diamankan, jam 10-an kami dapat informasi jika adik kami sudah berada di Puskesmas dan sudah meninggal. Ada warga yang ngasih tahu dan itu tidak diberitahu jika adik saya sudah meninggal," kata Winda lagi.

Sampai saat ini, keluarga tidak ingin berspekulasi apakah korban meninggal karena gantung diri atau hal lain. Namun demikian memang ada bekas lilitan di leher dan itu mereka tidak tahu apakah itu bekas lilitan tali atau ikat pinggang. 

Hasil pengamatan secara langsung, di tubuh adiknya terdapat beberapa bekas yang diyakini merupakan tindakan kekerasan. Seperti memar dan goresan pada dagu leher, dada dan beberapa bagian tubuh lainnya. 

"Itu menurut kasat mata saya yang melihat secara langsung, bukan hasil otopsi dari pihak dokter," katanya.

Dengan kasus ini, pihak keluarga berharap agar kepolisian dan penegak hukum bisa mengungkap kasus ini seterang-terangnya dan jika ada oknum yang terlibat maka harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 

"Kami sudah bikin laporan ke Polres Muaro Jambi," imbuhnya. 

Untuk diketahui, Seorang warga Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi ditemukan tewas di sebuah ruangan. Tahanan yang meninggal tersebut bernama Muhammad Alfarizi (22), putra dari Ibnu Kasir. Selang beberapa waktu, sejumlah orang yang tak dikenal menyerang mapolsek tersebut hingga pintu kaca kursi dan sejumlah alat di sana berserakan. 

Terkait hal ini, Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram Istanto Widarso angkat bicara. Kepada sejumlah pewarta pria dengan di melati di pundak mengaku belum bisa memastikan penyebab kepastian tahanan di Mapolsek Kumpeh tersebut. Saat ini, mereka masih menunggu hasil autopsi. 

"(Masih melakukan pendalaman) salah satu hal yang membuat memberatkan melakukan pendalaman karena kita masih menunggu hasil autopsi," kata Kapolres. 

Namun yang pasti , kata Kapolres, pihaknya sudah mengamankan dua oknum petugas yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Dua oknum tersebut juga sedang dilakukan pemeriksaan. 

"Yang diduga berkaitan dengan peristiwa ini sudah kami amankan, keduanya sudah diamankan dan masih dalam proses pemeriksaan," kata Kapolres. 

Masih menurut Kapolres, dari keterangan sementara yang bersangkutan belum jujur dalam memberi keterangan. 

"Tapi nanti saat sudah tetang benderang, pak Kapolda langsung yang akan memberi keterangan kepada publik," katanya. (Rom)