Status FB Camat Sekernan Berbuntut Panjang, Massa Memanas Saat Mediasi di Kantor

Status FB Camat Sekernan Berbuntut Panjang, Massa Memanas Saat Mediasi di Kantor
Camat Sekernan mencoba menjelaskan maksud statusnya di FB. (Romi/brito.id)

BRITO.ID, BERITA MUAROJAMBI - Sekumpulan massa dari LSM Brantas dan gabungan Aliansi LSM Muarojambi, Rabu (11/9/19) geruduk kantor Camat Sekernan.

Para pendemo ini meminta klarifikasi Camat Sekernan Kemas Ismail Azim terkait status yang diunggahnya di media sosial facebook pada Kamis (5/9/19) yang lalu.

"Kami meminta camat menjelaskan apa yang sudah dituliskannya dalam status facebook tersebut. Kami merasa tersinggung karena selama ini kami tidak pernah meminta-minta ke Kantor Camat seperti apa yang dituliskan dalam statusnya tersebut," kata Anto Raden Korlap Aksi dalam orasinya di depan Kantor Camat, Rabu (5/9/19). 

Aksi demo ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari Polres Muarojambi dan Polsek Sekernan. Setelah berorasi selama beberapa waktu, akhirnya para pendemo diterima oleh Camat Sekernan Kemas Ismail Azim. 

Pendemo dan camat bermediasi di ruangan kerja Camat. Camat menjelaskan status yang dituliskannya yang saat itu sudah disalin ke lembaran baliho.

"Jadi status saya ini tidak saya tujukan untuk Ormas, LSM ataupun wartawan tapi kepada bawahan saya," jelas Camat di depan pendemo.

Namun belum selesai Camat menjelaskan langsung diinterupsi salah seorang perwakilan pendemo. Pendemo dari LSM Brantas tersebut langsung menjelaskan status camat tersebut sesuai versi mereka. 

Situasi sempat sedikit memanas. Pasalnya dalam mengilustrasikan status tersebut, pendemo diduga menunjuk institusi Polri dan menjadikan itu sebagai salah satu pemilik lambang seperti dituliskan dalam status tersebut.

"Jangan jadikan Lambang kami ini sebagai contoh (dimasukkan menjadi contoh dalam kasus ini)," kata Kapolsek Sekernan IPTU Edi Bernawan dengan sedikit emosi.

Karena kondisi sedikit memanas dan  tidak ada titik temu maka para pendemo akhirnya keluar dari ruangan tersebut dan melanjutkan aksi mereka ke Kantor Bupati Muarojambi.

"Tidak ada gunanya kita berdebat di sini. Sekarang kita lanjutkan demo kita ke Kantor Bupati dan meminta kebijaksanaan bupati menanggapi persoalan ini," kata Anto Raden. (RED)

Kontributor : Romi R