Ternyata Bang Haji Rhoma Irama Pernah Tempuh Pendidikan di Sekolah Kristen

Selama ini nama sosok Rhoma Irama dikenal lewat karya-karyanya yang begitu dikenal luas masyarakat. Sebut saja seperti lagu 'Begadang' ataupun 'Judi' yang begitu akrab di telinga masyarakat.

Ternyata Bang Haji Rhoma Irama Pernah Tempuh Pendidikan di Sekolah Kristen
Rhoma Irama. (Istimewa)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Selama ini nama sosok Rhoma Irama dikenal lewat karya-karyanya yang begitu dikenal luas masyarakat. Sebut saja seperti lagu 'Begadang' ataupun 'Judi' yang begitu akrab di telinga masyarakat.

Tak banyak tahu soal kehidupan masa kecil Rhoma Irama sebelum kini tenar sebagai penyanyi dangdut. Rhoma Irama sejak sekolah di bangku SMP, mengenyam pendidikan di sekolah kristen.

Hal itu diungkapkan Rhoma Irama saat berbincang dengan Miing di channel Miing Bagito Channel. Berikut ulasan selengkapnya.

Sekolah di Solo karena 'Ketangkep' Kondektur

Rhoma remaja berencana untuk menjadi santri di pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Modal nekat, Rhoma bersama sejumlah temannya berangkat ke Tebuireng dengan menggunakan kereta. Rhoma berangkat tanpa tiket kereta dan juga tak bicara kepada orang tua.

"Ceritanya mau pesantren ke Tebuireng. Ada 5 teman ini waktu itu koboy-koboyan 'kita merantau yuk'. Berangkatlah kita engga punya duit, tanpa izin orang tua juga. Naik kereta ngumpet-ngumpetan sama kondektur kereta. Sampai Solo ketangkep diturunin. Terdampar di Solo. Waktu itu istilahnya berbantal Quran beralas sjadah, berguling gitar," kata Rhoma.

Mengeyam Pendidikan di Sekolah Kristen

Selama di Solo, Rhoma bersama sejumlah rekannya ditampung oleh seseorang. Dia kemudian bersekolah di salah satu sekolah kristen.

"Akhirnya kita ditampung oleh satu orang, kemudian sekolah di sekolah Kristen," katanya.

Lanjutkan SMA di Jakarta

Selama satu tahun, Rhoma berada di Solo. Lantaran saat itu sedang ramai kasus PKI, Rhoma pulang ke Jakarta. Dia kemudian melanjutkan sekolah di salah satu SMA di Jakarta.

"Saya SMA di Jakarta masuk PSKD, waktu SMP di Medan saya masuk Santo Paulus. Ke Medan ikut paman. Jadi kenapa sekolah kristen saat itu belum ada sekolah Islam yang katakanlah baik memadai. Orang tua dulu lebih suka dalam konteks pendidikan dan disiplin," ungkapnya.

Sumber: Merdeka.com

Editor: Ari