Daya Beli di Pasar Sengeti Menurun, Ternyata Ini Penyebabnya…

Daya Beli di Pasar Sengeti Menurun, Ternyata Ini Penyebabnya…

BRITO.ID, BERITA MUAROJAMBI - Sejumlah pedagang di pasar tradisional Sengeti mengeluhkan menurunnya minat beli masyarakat yang drastis. Penurunan ini kata mereka bukan dipengaruhi faktor harga sembako, namun lebih kepada faktor ekonomi masyarakat. Biasanya, dua minggu menjelang hari raya idul fitri mereka sudah 'panen'.

 

"Jauh merosotnya, dari awal ramadan sampai sekarang agak susah jualan. Kalu dulu(ramadan tahun lalu) bisa sampai 100 piring telor tejual, sekarang lah nak dua minggu lagi lebaran separoh dari itu belum nyampe," cetua Agus, salah satu pedagang telur di pasar tradisional sengeti Minggu (26/5/19).

 

Menurut Agus, hal ini bukan pengaruh dari harga sembako, namun faktor keadaan ekonomi masyarakat yang membuat daya beli masyarakat turun. Tahun ini harga sembako di pasaran terbilang stabil.

 

"Tahun dulu barang agak mahal tapu pembeinyo lumayan dibanding kiniko. Mungkin memang faktor ekonomi tu lah jadi masyarakat belanjonyo penuh perhitungan. Belinyo dikit-dikit," paparnya.

 

Saat ini secara keseluruhan harga sembako di Pasar Sengeti terbilang stabil. Misalnya harga tepung Rp8 ribu perkilo gram, harga telur sepiring Rp42 ribu. Sementara untuk gula pasir dijual dengan harga Rp13 ribu per kilogram.

 

"Mentok-mentok sampai lebaran segitulah harganya,"kata Agus

 

Harga stabil juga diikuti dengan harga kebutuhan pokok lainnya seperti bawang putih. Sebelumnya harga bawang putih mencapai Rp100 ribu per kilogram, saat ini kembali normal di harga Rp28 Ribu hingga Rp30 ribu per kilogramnya. Sementara cabai merah yang sempat di jual dengan harga Rp36 ribu, saat ini hanya dijual dengan harga Rp28 ribu per kilogram.

 

"Cabai rawit sekarang Rp28 ribu sekilo, kalo rawit kampung Rp40 ribu sekilonya. Bawang merah kemarin dijual Rp32 ribu, sekarang sekilonya Rp28 ribu. Stabil lah hargo sekarang, cuma sepi orang beli sekarang," terang Siah pedagang sayur di Pasar Sengeti.

 

Terpisah, Nur salah satu pengunjung pasar saat dibincangi BRITO.ID menyebutkan saat ini pembeli kebanyakan membeli kebutuhan pokok ataupun sembako langsung ke Kota Jambi.

 

"Sekarang kan nak dekat lebaran. Orang lebih milih ke Kota, belanjo baju sekalian beli bawang, cabe, samo bahan untuk buat kue. Hargo jugo agak miring, apolagi di Supermarket kan. Mungkin itu lah pembeli sepi," kata Nur berpendapat.

 

"Kalo untuk faktor ekonomi biso jadi, biak pun barang murah kalo pendapatan kecil samo dengan idak. Kek sawit lah mulai turun, karet apo lagi. Masih lah segitu hargonyo. Yang punyo anak sekolah makin susah, habis lebaran beli kebutuhan sekolah," pungkasnya.(red)

 

Kontributor : Romi R