Diduga Ada Tiga Aliran Sesat Keagamaan di Kabupaten Batanghari, Simak Ini

Diduga Ada Tiga Aliran Sesat Keagamaan di Kabupaten Batanghari, Simak Ini

BRITO.ID, BERITA BATANGHARI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Batanghari kembali mengaktifkan kegiatan Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyakat (PAKEM).

Rapat koordinasi Pakem ini dilaksanakan di Kejari Batanghari. Dihadiri beberapa perwakilan instansi terkait. Diantaranya Kemenag Batanghari, MUI, Asisten I Setda Batanghari dan pihak teknis terkait lainnya.

Tim Pakem Batanghari mendapati tiga aliran keagamaan yang diduga menyimpang. Dalam rapat yang dipimpin Kajari Batanghari Mia Banulita SH. MH beberapa waktu lalu, menarik beberapa kesimpulan. Salah satu diantaranya untuk mengaktifkan kembali program Pakem di Kabupaten Batanghari.

"Dalam rapat pakem tersebut satu dari poin pentinya kita sepakat untuk mengaktifkan kembali pakem di Batanghari yang telah ada. Mengingat saat ini eksistensi Pakem sudah mulai berkurang," kata Kasi Intel Kejari Batanghari, sekaligus Wakil Ketua Tim Pakem, Eko Joko Purwanto.

Terkait untuk peraturan aliran keagaaman kata dia, telah diatur dalam negara sesuai keputusan MK No97/PUU/XIV/2016. Berpedemoman dari aliran tersebut, di Kabupaten Batanghari sendiri terdapat beberapa aliran yang diduga menyimpang.

"Kondisi aliran keagamaan dan kepercayaan di Kabupaten Batanghari sendiri terdapat tiga aliran yang diduga menyimpang. Diantaranya Ahmadiyah, LDII dan MTA," ungkapnya.

Dalam rapat tersebut, perwakilan Pemda Batanghari Asisten I Verri Ardiansyah sempat menanyakan kepada Kejari, tolak ukur apa yang digunakan tim Pakem untuk memutuskan sebuah aliran tersebut menyimpang atau tidaknya.

Terkait hal tersebut, Kejari Batanghari memberikan penjelasan tolak ukur mereka untuk menentukan hal tersebut diantaranya, berdasarkan rekomendasi dari MUI atau organisasi keagamaan lainnya. Dan juga dari segi ketertiban umum dan juga keresahan dari masyarakat sekitar.

Lebih lanjut, dikatakan Joko untuk tindakan cepat tim Pakem di lapangan dalam penanganan permasalahan aliran tersebut akan mulai aktif pada akhir September mendatang. 

Kontributor: Syahreddy