NGERI!! Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Mobil dan Barang Dirusak

NGERI!! Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Mobil dan Barang Dirusak
Rumah Ahmad Saroni dijarah massa. (Tribunnews)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Ratusan orang menggeruduk rumah anggota Komisi III DPR RI dari Partai NasDem, **Ahmad Sahroni, di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Massa tidak hanya berunjuk rasa, tetapi juga masuk ke dalam rumah, menjarah barang-barang, serta merusak sejumlah fasilitas termasuk mobil yang terparkir di halaman.

Dalam tayangan langsung InewsTV dan siaran salah satu akun TikTok, terlihat massa mengambil televisi, perabot, hingga koper dari dalam rumah Sahroni. Beberapa kaca jendela rumah hancur.

“Tolong jangan dibakar, jangan dibakar. Kasihan warga sekitar,” terdengar teriakan salah seorang warga yang khawatir api merembet ke pemukiman padat.

Pemicu Kericuhan

Kericuhan dipicu oleh pernyataan kontroversial Ahmad Sahroni yang sebelumnya menyebut desakan pembubaran DPR sebagai *“ide orang tolol sedunia”*. Ucapan itu menuai kecaman publik, terlebih di tengah kemarahan masyarakat atas kenaikan tunjangan DPR RI.

Situasi makin panas setelah tragedi tewasnya seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (20), yang tertabrak kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam. Tragedi itu memperluas gelombang demonstrasi di Jakarta hingga merambah ke rumah pribadi Sahroni.

Dikecam Publik

Sejumlah pihak menuding Sahroni sebagai pemicu kemarahan publik. Kreator konten Ferry Irwandi bahkan menyebut Sahroni “mulut sampah” dan menuntutnya bertanggung jawab atas kekacauan dan korban jiwa.

"Nyawa melayang, korban luka, dan keluarga berduka akibat ucapan dan perilaku tuna empati. Ahmad Sahroni harus bertanggung jawab,” tegas Ferry di akun Instagram pribadinya.

Influencer Salsa Erwina Hutagalung juga lantang mengkritik Sahroni. Ia menilai DPR tidak transparan soal gaji dan tunjangan yang disebut mencapai Rp10 triliun per tahun. Salsa bahkan menyebut anggota DPR sebagai “karyawan rakyat” yang hidup mewah di atas penderitaan masyarakat.

 “Breakdown anggaran Rp10 triliun itu untuk apa saja. Rakyat berhak tahu. DPR jangan sembunyi di balik gedung mewah, sementara rakyat diperas,” ujar Salsa dalam unggahan videonya.

Eskalasi Krisis Politik

Pengamat politik dari Citra Institute, Effriza, menilai ucapan Sahroni memperburuk situasi politik. Ia meminta Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah tegas, termasuk membatalkan kenaikan tunjangan DPR, mengevaluasi Kapolri, hingga meminta pertanggungjawaban elite politik.

“Permintaan maaf tidak cukup. Publik butuh solusi nyata, termasuk pembatalan tunjangan dan penegakan hukum terhadap insiden yang menewaskan driver ojol,” kata Effriza.

Hingga Sabtu sore, rumah Sahroni sudah ditinggalkan massa, namun pagar rumah rusak parah dan sejumlah barang hilang. Polisi masih berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi kerusuhan susulan.

(Tribunnews)