Korban Gempa di Sulbar akan Jalani Operasi Patah Tulang di KRI Suharso
Rumah Sakit Terapung TNI AL KRI Dr Suharso-990 (SHS-990) setelah merapat di Dermaga Lanal Mamuju, Sulawesi Barat langsung mendapat pasien rujukan untuk segera melakukan operasi patah tulang korban gempa di Sulbar.
BRITO.ID, BERITA MAKASSAR - Rumah Sakit Terapung TNI AL KRI Dr Suharso-990 (SHS-990) setelah merapat di Dermaga Lanal Mamuju, Sulawesi Barat langsung mendapat pasien rujukan untuk segera melakukan operasi patah tulang korban gempa di Sulbar.
Kepala Rumah Sakit KRI SHS-990 Mayor Laut (K) dr Agung Malinda, Sp.OT melalui keterangan resminya diterima di Makassar, Selasa (19/1) mengatakan, pihaknya telah menerima pasien rujukan untuk dilakukan tindakan operasi patah tulang.
"Sesuai dengan misi kami di wilayah Sulawesi Barat ini, kami membawa misi kemanusiaan dan telah mendapat pasien rujukan untuk tindakan operasi," ujarnya.
Ia mengatakan, pasien yang dirujuk ini baru saja dilakukan evakuasi oleh tim relawan dan dibawa ke Pos Lanal Mamuju untuk evakuasi.
Dokter Agung menyatakan tindakan pemeriksaan awal dilakukan di Posko Kesehatan TNI AL yang terletak di Lapangan Lanal Mamuju sebelum masuk ke KRI Dr Suharso.
"Untuk sementara ini penanganan pasien meliputi pemeriksaan awal, foto rontgen dan penentuan operasi atau tidak, apabila dilaksanakan operasi bedah tulang, maka akan dilaksanakan operasi sesegera mungkin," katanya.
Menurut dia, prosedural penanganan pasien awalnya tim medis melaksanakan penyiapan ruang operasi, pembiusan, pelaksanaan operasi, perawatan pascaperasi kurang lebih 1x24 jam.
Bila pasien sudah stabil, kata dia, maka pasien bisa dimobilisasi untuk kembali ke rumah atau ke rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan lanjutan.
Sebelumnya, Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari mengatakan, KRI SHS-990 dikerahkan atas oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
"KRI dr Suharso ini berlayar dari Koarmada II dan dikerahkan atas instruksi KSAL untuk mendukung kegiatan operasional dalam misi kemanusiaan," ujarnya.
Laksma TNI Benny Sukandari mengatakan, KRI dr Suharso dapat mendukung kegiatan dukungan operasional terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan operasi militer selain perang (OMSP).
Pada misi kemanusian di Mamuju, KRI SHS-990 didukung dua helikopter yang berguna untuk mengangkut korban gempa yang tidak terjangkau dan membawa 160 personel terdiri dari anak buah kapal (ABK) KRI 94 orang dan Tim Satgas 56 orang.
Sumber: Antara
Editor: Ari